Persidangan pertama NICEA |
"tujuan kita bukanlah mencari siapakah yang bersalah, tetapi mencari apakah yang salah itu..."
maksudnya disini kita tidaklah sewenang-wenangnya menunding jari kearah orang lain diatas apa yang telah terjadi, sebaliknya kita sama-sama muhasabah diri diatas kekurangan dan kelebihan diri kita masing-masing. Selain itu sy juga ada mencari sumber-sumber yang lain sebagai rujukan, dan ternyata banyak persamaan dalam hasil penulisan blog mereka.
Mengikut Ahli Sejarawan, kesucian Agama Kristian(sebelum diubah oleh Para Pendeta mereka) bertahan sehingga 325M sahaja. Setelah tahun ini, Kitab Injil yang asli yang diturunkan oleh Allah S.W.T kepada Nabi Isa A.S dan para pengikutnya mulai diubah mengikut cita rasa manusia itu sendiri. Kitab ini mula dicemari kesuciannya semasa zaman pemerintahan Raja Konstantin Rom pada Persidangan Nicea (klik disini).
Semasa Persidangan inilah terdapat perdebatan dan tentangan mengenai Ketuhanan dan kenabian Nabi Isa A.S dan juga beberapa perkara lainnya.
Satu pendapat (Golongan Arius) mengatakan bahwa Nabi Isa hanyalah seorang manusia dan Nabi yang membawa ajaran agama dari Tuhan. Satu pihak lagi mengatakan bahwa Nabi Isa ialah "anak Tuhan". Pendapat tentang Isa "anak tuhan" ini didukung oleh pihak gereja dari Alexandria yang diketuai oleh penolong Bishop Iskandariah bernama Athanasius. Raja Konstantin mempunyai niat tersirat untuk campur tangan dalam hal agama, demi menjaga hak politiknya agar tidak jatuh ke tangan orang lain.
Semasa persidangan tersebut, sebanyak 2048 orang Uskup telah hadir untuk membincangkan perselisihan pendapat mengenai Nabi Isa. Sebanyak 1730 orang telah setuju bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang diutus Allah S.W.T, 318 orang lagi mengatakan bahawa Isa ialah Anak Tuhan. Walau bagaimanapun majoriti pendapat ini ditolak mentah-mentah Raja Konstantin dan mengambil pendapat minoriti, iaitu Nabi Isa adalah seorang anak Tuhan. Arius merupakan Ketua kepada pendapat Majoriti didalam Persidangan itu yang menolak bahawa Nabi Isa A.S sebagai anak Tuhan dan sekaligus menolak konsep Triniti yang terdapat didalam Agama Kristian itu.
Beliau dianggap sebagai pemberontak berdasarkan teorinya seperti berikut :-
"Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada "masa" sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan."
Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali pendangannya :
"Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa."
Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8, "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.
Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak".
Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika "Anak" belum ada. Oleh karena, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada.
Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.
Arius(Klik disini) merupakan orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M itu, sehingga senantiasa mendapatkan tentangan daripada orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336M Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang sangat licik. Setelah pembunuhan ini segala usaha menentang triniti dilawan habis-habisan. Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan pihak Gereja Pauline dimusnahkan, dihapuskan di bumi Kerajaan Romawi. Inilah sejarah awal tersesatnya ajaran Kristian.
Dalam persidangan Nicea, beberapa Doktrin diperkenalkan, diantaranya Doktrin Trinitas dan Doktrin Penebusan Dosa. Konsep Trinitas sebenarnya telah direka oleh Athanasius, seorang pegawai Gereja Mesir dari Iskandariah, diterima oleh Majelis Nicaea pada 325 M. Konsep Trinity [KeEsaan Tiga] ini serupa falsafaf Plato, kepercayaan Yunani, Neo - Platonisme" yang mempercayai "Tiga Kekuatan". Kemungkinan doktrin trinitas tertulari kepercayaan Yunani kuno ini. Trinity yang di pelopori oleh Paulus merupakan ajaran agama Yunani- Romawi, yaitu kerajaan yang berkuasa di Rom pada masa itu. Jadi paham trinitas dari Katolik Roma atau pun aliran kristen yang lain jelas merupakan hasil proses masuknya ajaran lain dalam ajaran Isa, dan bukannya ajaran asli Nabi Isa sendiri !.
Begitu juga dengan Dokrin Penghapusan Dosa yang dipelopori Gereja Alexandria di mana mereka mengatakan bahawa Nabi Isa telah disalib demi tujuan menyelamatkan seluruh umat manusia. Ajaran ini juga jelas hasil proses masuknya ajaran agama romawi Kuno. Hari Minggu yang dianggap hari Suci bagi agama Kristian merupakan hasil pengaruh daripada Kepercayaan ini dan tanggal 25 Desember yang diperingati sebagai Natal, Sebenarnya merupakan tanggal kelahiran tuhan Matahari mereka yaitu "Mithra" dan jelas bukannya tanggal lahir Nabi Isa.(secercacahaya) |
P/S-- Sejarah kekal sebagai sejarah, tidak ada sesiapa yang dapat mengubahnya kecuali dengan izin Allah S.W.T |
0 comments:
Post a Comment